Mulai Akhir Maret 2019, Program Mentoring Siap Tempa Karakter Mahasiswa


Rekamrest News - Setelah diresmikannya program Mentoring Agama islam di Graha Bakti Respati pada Rabu lalu (20/3) oleh Ketua STIKes Respati, mentoring akan dilangsungkan setiap hari Rabu pagi sebelum jam kemahasiswaan. Hal tersebut pun disambut positif para mahasiswa yang hadir di kegiatan launching program mentoring.

Selaku Ketua STIKes Respati, dirinya mengatakan program mentoring ini relevan dan selaras dengan visi dan misi STIKes Respati. “Percuma mahasiswa hebat dalam pengetahuannya tetapi tidak pernah menunjukan hebat didepan orang lain, jadi orang lain tidak tahu. Jadi penilaian orang luar sekitar juga akan melihat bahwa potensi itu harus bisa keluar dari mahasiwa.” ucap Dadan kepada reporter Persma Rekamrest.

Dadan mengatakan, hadirnya mentoring ini karena sebuah kebutuhan terutama di kalangan civitas akademika. "Sebetulnya saya berharap ini adalah sebuah kebutuhan bukan keinginan. Kalau menjadi kebutuhan artinya ini bisa dikonsumsi oleh orang yang membutuhkan, jadi satu need sama seperti dikatakan sehat menjadi kebutuhan. Kita butuh akhlak yang baik pasti kita harus mencari ilmu." ucapnya.

Dalam penyampaian selayang pandang program mentoring agama Islam oleh Wakil Ketua 1, Hariyani Sulistyoningsih, S.KM, M.KM, dirinya mengatakan diselenggarakannya program mentoring disebabkan oleh fenomena yang terjadi dikalangan pemuda saat ini seperti mengkonsumsi miras, rokok, menjalin hubungan tanpa status, kehamilan tidak diinginkan, berduaan sebelum menjadi halal, dan bahasa binatang.

Tujuan dari mentoring sendiri ingin menjadikan mahasiswa menjadi insan yang tahu nilai kebaikan, mau berbuat haik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik kepada lingkungannya. Landasan diselenggarakannya mentoring sendiri mengacu pada UU No. 20 tahun 2003, terutama pendidikan karakter.

Adapun aktivitas mentoring seperti pembacaan Al-Qur'an, penyampaian materi, diskusi, tugas, dan doa. Mentoring sendiri berlangsung dari pukul 07:30-09:00 wib yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kemahasiswaan sampai dzuhur.

Aktivitas senam di setiap hari jum'at pun kini diganti dengan kegiatan germas yang dilakukan setiap hari kamis usai jam perkuliahan. Hari kemahasiswaan yang dulu di hari jum'at kini bergeser di hari rabu, dan hari jum'at menjadi jadwal perkuliahan.

“Persoalan di hari Jumat bukan ditiadakan namun dipindahkan. Jadi saya mendapat informasinya dari akademik, saya hanya menyampaikan bahwa silahkan boleh dihari apapun yang penting ada waktu untuk teman-teman mahasiswa yang sloup dengan waktunya, baik olahraga ataupun kegiatan lainnya.” kata Dadan.

Dadan berharap, mahasiswa STIKes Respati menjadi orang hebat, dengan usaha yang hebat. "Kalau mau hebat maka lakukanlah seperti orang hebat lakukan. Jika ingin menjadi orang luar biasa, maka lakukanlah orang orang luar biasa lakukan. Jangan berharap ingin luar biasa tetapi usahanya biasa-biasa. Jadi saya katakan silahkan lakukan sesuatu yang luar biasa. Lakukan yang terbaik selama kita mampu melakukan yang terbaik." harapnya.

(Pindi, dkk/Persma Rekamrest)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa