Independensi Pers Mahasiswa di UKM. Pimred : "Persma Bukan Humas Kampus"

Prosesi pelantikan Ketua UKM oleh BEM STIKes Respati yang disaksikan oleh mahasiswa dan petinggi kampus yang hadir di Graha Bakti Respati, Kamis (21/3).

Rekamrest News - Pelantikan serempak pimpinan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang seharusnya digelar hari Rabu (20/3) kemarin, diundur ke hari Kamis (21/3) yang disebabkan beberapa UKM belum melengkapi administrasi. "Beberapa UKM belum melengkapi administrasinya, jadi diundur. Sebenarnya bisa saja bila memang harus menyusul administrasinya, namun dari Kabag Akademik meminta dipenuhi dulu administrasinya." kata Wapresma.

Pelantikan ketua UKM dilaksanakan pada sore hari setelah beres perkuliahan. Terdapat 6 UKM yang dilantik, yaitu Remasti, Pers Mahasiswa Rekamrest, KSR, Seni Budaya, Mapala, dan Olahraga. Pelantikan sendiri dihadiri dan disaksikan oleh sebagian mahasiswa, sisanya pulang.

Presiden Mahasiswa, Robi mengatakan, digelarnya pelantikan UKM selain melegalkan organisasi baru menjadi UKM, juga merapikan organisasi-organisasi yang ada di STIKes Respati yang kemudian dapat menjalankan fungsinya sebagai wadah pengembangan diri dan minat mahasiswa.

"Dikarenakan dari dulu UKM di STIKes Respati ini administrasinya masih ilegal. Jadi waktu saya masih belum jadi Ketua BEM, saya memiliki keinginan ingin melegalitaskan UKM. Supaya UKM-UKM ini yang dibentuk dan dilantik dapat diarahkan oleh BEM atau dari kampus." ucapnya.

Dalam proses pelegalan UKM, Robi menuturkan pemutihan UKM telah dilakukan oleh BEM sebelum digelarnya pelantikan Ketua UKM. "BEM sendiri, karena UKM sendiri masih dalam naungan BEM. Jadi BEM sendiri bukan dari kampus." katanya.

Saat diwawancarai lebih lanjut oleh reporter Persma Rekamrest mengenai status dan independensi Pers Mahasiswa sebagai UKM, Presiden Mahasiswa (Ketua BEM) mengatakan Persma tetap terjamin independensinya. "Pers Mahasiswa sudah terbentuk 1 tahun lebih dan itu sangat membantu perkembangan BEM, MPM maupun nama STIKes Respati. Memiliki desentralisasi menurut saya." katanya.

Menyoal independensi Pers Mahasiswa di kampus, Ketua STIKes Respati turut angkat bicara. "Kalau bicara independensi artinya ada ketidakgantungan, ada sebuah kebebasan. Pers mempunyai kebebasan, tapi kebebasan yang beretika. Kalau itu faktanya benar, datanya benar maka selalu saya katakan bahwa Pers itu harus menyampaikan informasi paling tidak bicara data. Berdasarkan informasi, fakta yang sesungguhnya, kejadian yang sebenarnya."ucapnya.

Hadirnya Pers Mahasiswa pun cukup berdampak baik pada seluruh elemen akademisi, terutama dalam kebebasan berpendapat dan bermedia. "Keberadaan Pers ini bagi saya dikatakan baik sekali. Lembaga Pers Mahasiswa itu dipandang dari sisi postif bagus. Menyuarakan sesuatu yang baik, mulai informasi mahasiswa, aktivis mahasiswa, prestasi mahasiswa itu bisa diekspos ke publik sehingga publik menjadi tahu." ucapnya.

Ketua STIKes Respati berharap, UKM yang ada dapat terus berkembang. "Yang penting ada progres meskipun maju sedikit-sedikit, jangan mundur. Kalau tidak dimulai dari sekarang itu tidak akan mendapatkan yang besar. Meskipun kegiatannya kecil tetapi berpikir tetap besar." harapnya.

Perkembangan Pers Mahasiswa disambut baik oleh Redaksi sendiri, namun Persma sebagai media independen mesti berdikari dalam pemberitaan dan bersikap. "Sebagaimana peran dan fungsi Pers ialah sesuai UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pers sebagai pilar ketiga demokrasi menjadikan orientasinya kepada suara rakyat, jadi Pers Mahasiswa berorientasi pada aspirasi mahasiswa khususnya, dimana kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara. Kami cukup lugas beretika dalam menyikapi pasang surut yang terjadi di kampus maupun di masyarakat." tutur Pemimpin Redaksi Persma Rekamrest.

Pimred sendiri berharap, status UKM yang kini disandang Persma Rekamrest dapat terus mempertahankan independensinya, tidak ada pihak yang mengintervensi karya jurnalistik, berita atau data valid sesuai fakta atau terverifikasi. Sebagai kontrol sosial, penyalur kritik dan aspirasi mahasiswa, dan ruang diskusi mahasiswa dalam menyikapi kondisi sosial yang ada.

“Hadirnya Pers Mahasiswa sebagai aktualisasi kaum intelektual, aktivis, dan juga agent of change dalam pemikiran dan pergerakan. Bentuk independensi lainnya Persma memiliki AD dan ART serta Kode Etik Pers Mahasiswa sendiri, sehingga alurnya jelas. Walau Persma bergerak dalam media, bagaimana pun posisinya, Persma bukanlah humas kampus. Pers Mahasiswa tetaplah Pers Mahasiswa." tutupnya.

(Persma Rekamrest)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa