Bentuk Peduli Terhadap Korban Bencana di Palu, BEM STIKes Respati Turun Ke Jalan Menggalang Dana

Foto bersama usai aksi penggalangan dana di area Gedung Bupati Tasikmalaya, minggu (7/10)

Rekamrest News - Tasikmalaya (7/10), sebagai bentuk peduli terhadap korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Mamuju, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Respati bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) lewat arahan nasional atau ToR Badan Khusus Siaga Bencana, melakukan aksi turun ke jalan dengan menggalang dana langsung ke masyarakat.

Kegiatan donasi sendiri sudah berlangsung sejak hari jum'at lalu (5/10), dan hari ini, minggu (7/10) merupakan hari terakhir menggalang dana yang nantinya dikirim ke Palu, Sulawesi Tengah. Hari Jum'at yang lalu, kegiatan penggalangan dana dan sumbangan pakaian maupun selimut dilakukan di Kampus. Kemudian hari sabtu dan minggu dilaksanakan di tempat umum.

Sumbangan berupa pakaian, celana, alat shalat, dan selimut telah diantarkan ke Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya pada Sabtu lalu (6/10) yang nantinya akan diterbangkan ke Palu untuk membantu korban bencana alam.

Adapun lokasi yang dipilih untuk melaksanakan aksi pengalangan dana seperti, Taman Kota Tasikmalaya, Alun-alun Tasikmalaya, CFD Cilembang, Alun-alun Singaparna, dan Gedung Bupati Tasikmalaya. Pelaksanaan sendiri, pada hari sabtu sore di Taman Kota Tasikmalaya dan Alun-alun Tasikmalaya. Dan hari minggu di Taman Kota Tasikmalaya, Alun-alun Tasikmalaya, Alun-alun Singaparna, CFD Cilembang, dan Gedung Bupati.

Sabtu kemarin, tepatnya siang hari, BEM STIKes Respati telah mengirim pakaian, celana, dan selimut ke Lanud Wiriadinata, yang nantinya akan diterbangkan ke Palu, Sulawesi Tengah. Beberapa mahasiswa dari setiap perwakilan kelas maupun dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun turut turun ke jalan menjalankan aksinya bersama dengan BEM STIKes Respati.

Penggalangan dana dilakukan di lokasi strategis dan ramai masyarakat, salah satunya di Cilembang yang bertepatan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) di minggu pagi.

Dalam aksi penggalangan dana ini, Komunitas Teater Lilin tak ketinggalan memberikan kontribusinya dengan tampil di tempat umum sebagai hiburan. Gedung Bupati Tasikmalaya menjadi lokasi yang strategis karena hari minggu jalanan menuju ke Gebu menjadi ramai dikunjungi masyarakat karena menjadi jalur CFD (Car Free Day).

Kafiyal, Ketua komunitas Teater Lilin mengatakan, ada tiga macam hiburan yang ditampilkan oleh Teater Lilin di areal Gedung Bupati Tasikmalaya, yaitu menyanyi, tari, dan busana sampah. Hasil dari ngamen ini nantinya akan disatukan dengan donasi penggalangan dana peduli Palu.

Dengan menggunakan busana kreatif yang terbuat dari barang bekas, Komunitas Teater Lilin turut berkontribusi dalam penggalangan dana peduli korban bencana alam di Sulawesi Tengah.

“Diantara tampilan yang akan ditampilkan Teater Lilin diantaranya adalah lagu yang diiringi musik. Mengapa lagu, karena untuk menarik perhatian warga atau masyarakat yang sedang beraktivitas di Gebu ini. Yang kedua dengan menggunakan kostum, sama itu juga untuk menarik perhatian masyarakat yang ada di Gebu. Mengapa dengan menggunakan sampah plastik, karena disana banyak maknanya yaitu sampah plastik itu tidak hanya bisa dibuang sembarangan, tetapi bisa dijadikan kegunaan yang sangat bermanfaat, contohnya kostum plastik yang telah kami rancang dan kami buat. Dan selanjutnya kami mengadakan ngamen, nyanyi keliling disekitar Gebu dan diantara rekan-rekan kami dari teater ada juga yang membawakan kotak donasi dengan berbicara selantang-lantangnya untuk menyampaikan berpartisipasi untuk penggalangan dana ini”, ucapnya.

Situasi di Taman Kota Tasikmalaya yang ramai pada hari minggu menjadi salah satu lokasi terpilih dalam melangsungkan aksi donasi peduli Palu. 

Ketua STIKes Respati, Dadan Yogaswara, S.KM, M.KM menanggapi aksi donasi yang dilakukan BEM dan Mahasiswa STIKes Respati. “Ini suatu kegiatan yang positif ya. Dikatakan positif ini menyangkut tentang nilai-niali kemanusiaan. Kalau berbicara tentang tragedi itu suatu yang memang kita tidak bisa duga, tidak bisa kita prediksi dan itu bisa terjadi. Dan ternyata itu terjadi saat ini di Palu dan Donggala, yang disitu ada tragedi kemanusiaan yang perlu kita bantu. Kemudian persoalan tentang mahasiswa turun ke jalan itu merupakan bagian dari kesadaran, sisi manusianya yang ingin membantu”, katanya.

Komunitas Remaja Masjid Raya Singaparna menyumbangkan dananya kepada anggota BEM STIKes Respati yang bertugas di alun-alun Singaparna.

Donasi yang terkumpul dari tanggal 5-7 Oktober 2018 akan disalurkan ke Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) sebagai mitra penyaluran donasi Palu, Donggala dan Mamuju.

Bendahara Umum BEM, Amalia Siti Zahra, berharap hasil donasi yang terkumpul dapat bermanfaat untuk korban bencana alam di Palu maupun Donggala.

Di sela penggalangan dana, mahasiswa STIKes Respati menyempatkan untuk berfoto di sudut-sudut Kota.

“Harapan saya setelah semua anggota BEM melakukan penggalangan dana ini untuk korban bencana Palu, semoga kita semua bisa merasakan apa yang dirasakan oleh para korban Palu dan Donggala. Dan kita semua bisa menghargai apa artinya uang, bisa menghargai apa artinya waktu. Dan semoga apa yang telah kita kumpulkan, apa yang sudah dilakukan seluruh mahasiswa dan BEM kumpulkan untuk para korban di Palu sana semoga bermanfaat untuk mereka, baik uang maupun pakaian yang sudah kita kumpulkan dari BEM dan mahasiswa STIKes Respati”, kata Amalia.

(Persma Rekamrest)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa