STIKes Respati Menggelar Yudisium Angkatan Ke-16

Kaprodi D-III Kebidanan, Fenty Agustini, SST, M.K.M, sedang mengumumkan hasil Yudisium kepada seluruh mahasiswi D-III Kebidanan angkatan 2015, kamis (16/8).

Rekamrest News - Tasikmalaya (17/8), setelah rapat Yudisium yang dihadiri seluruh jajaran akademisi, STIKes Respati menggelar Yudisium atau pengumuman kelulusan kepada seluruh mahasiswa tingkat akhir prodi S1 kesehatan masyarakat dan D-III Kebidanan pukul 13:00 wib yang dilaksanakan masing-masing prodi, kamis (16/8).

Ketua STIKes Respati, Dadan Yogaswara, S.K.M, M.K.M menjelaskan, Yudisium merupakan pengumuman hasil keseluruhan proses belajar mahasiswa yang tertuang dalam transkrip nilai. Kemudian dari nilai keseluruhan itu akan dilihat syarat akademik mahasiswa yang bersangkutan, setelah menyelesaikan akademiknya akan dinyatakan lulus atau tidak lulus. Proses yudisium merupakan hasil dari rapat yang menghadirkan seluruh komponen, yaitu Pimpinan STIKes Respati, Pimpinan tingkat Prodi, penanggung jawab UPT, seperti kepala perpustakaan, kepala laboratorium, dan Keuangan. Dua syarat mahasiswa dinyatakan lulus apabila syarat akademik dan syarat administrasi terpenuhi.

Ketua STIKes Respati, Dadan Yogaswara, S.K.M, M.K.M saat diwawancarai oleh Persma Rekamrest di ruangannya.

Syarat akademik, mahasiswa sudah menyelesaikan seluruh SKS-nya. Bagi mahasiswi bidan sebanyak 111 sks (sampai KTI), sedangkan mahasiswa kesmas sebanyak 146 SKS (sampai skripsi). Terkait kehadiran dan keuangan harus terpenuhi semua. Kemudian perihal perpustakan dan laboratorium, mahasiswa tingkat akhir harus bebas dari pinjaman buku dan alat praktikum. Setelah terpenuhi, mahasiswa yang dinyatakan lulus sudah bisa menyerahkan karya tulis ilmiahnya, baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy untuk dihibahkan atau diarsipkan di Perpustakaan.

Sebanyak 11 mahasiswa dari prodi kesehatan masyarakat angkatan 2014 dinyatakan lulus dalam Yudisium, dengan IPK tertinggi 3,90 dan rata-rata IPK 3,47. Kemudian prodi kebidanan angkatan 2015 sebanyak 63 mahasiswi dengan 55 mahasiswi yang hadir di Yudisium dinyatakan lulus dengan IPK tertinggi 3,63 dan rata-rata 3,29. Sisanya 8 mahasiswi kebidanan belum dinyatakan lulus dikarenakan terkendala dalam hal teknis maupun non-teknis, seperti kendala saat bimbingan, pengambilan data, bahkan proses penelitian sehingga agenda sidang tertunda. “Saya yakin akan lulus semua, kebidanan hanya finishing di KTI”, kata Dadan.


Suasana haru bahagia menyelimuti mahasiswa prodi kesmas angkatan 2014 setelah dinyatakan lulus oleh Kaprodi Kesmas. 

“Tidak hanya sekedar lulus tepat waktu, tapi harus dipastikan memiliki nillai yang baik. Kita punya target rata-rata IPK itu di 3,03. Kalau lulus dengan IPK 3,00 bagi kita itu terlalu kecil, kenapa demikian karena pasar kerja diluar itu sudah sangat high kompetitif, tinggi kompetisi. Tapi saya yakin bukan sekedar nilai, tapi ada value, bukan sekedar angka namun ada makna 3 itu betul sesuai dengan kapasitas ilmunya”, tambahnya.

Dadan berharap, kedepannya tidak hanya mendorong mahasiswa, namun juga di kalangan dosen sebagai tenaga pendidik sebagai support pendukung penyelenggaraan pendidikan. “Kami harapkan totalitas dari mereka. Insya allah saya yakin bahwa apapun yang kita lakukan kalau niatannya baik, dengan tujuan baik, dan dengan proses yang baik pasti outputnya akan baik dan berharap outcomenya pun akan baik”, tutupnya.

Sesi foto bersama mahasiswa kesmas angkatan 2014 yang dinyatakan lulus setelah melaksanakan Yudisium 

Teni Supriyani, S.Si, M.K.M,  Kaprodi Kesehatan Masyarakat, mengatakan yudisium ini penentuan kelulusan dengan proses yang tidak cepat. Meski sidang skripsi lulus, namun ada persyaratan akademik dan administrasi yang harus dipenuhi sehingga mahasiswa benar-benar dinyatakan lulus.

“Ketika lulus menandakan bahwa kehidupan sesungguhnya akan mereka buka setelah ini. Ibarat belajar berenang, ketika teman-teman mahasiswa lulus, mereka siap berenang di lautan bebas yang gelombang ombaknya tidak terprediksi. Beda halnya ketika di kampus, ibaratnya dilatih berenang itu di kolam. Ketika memang sudah dapat skill berenang yang baik di kolam ini, di perguruan tinggi, saat dilepas ke laut luas mereka sudah siap dengan skill yang diperoleh”, ungkap Teni.

Saat ditanya harapan, Teni berharap bahwa semua lulusaan bisa berhasil daan sukses berjuang di universitas kehidupan yang sesungguhnya. “Tidak ada kebahagiaan yang lebih bahagia buat saya pribadi sebagai seorang dosen ketika melihat mahasiswa kami, anak didik kami, sukses bahkan jauh lebih baik dari kami”, ungkapnya sambil berkaca-kaca saat diwawancarai oleh Persma Rekamrest di ruang Kaprodi Kesmas.

Mahasiswi prodi Kebidanan angkatan 2015 melakukan pemotretan setelah dinyatakan lulus di Yudisium.

Kaprodi Kebidanan, Fenty Agustini, SST, M.K.M pun mengutarakan harapan yang serupa kepada mahasiswinya. “Harapannya setelah mahasiswa menyandang gelar ahli madya kebidanan bisa amanah dengan gelar yang didapatnya, dan bisa menjadi bidan profesional”, harapnya.

Setelah Yudisium atau pengumuman kelulusan, berbagai ekpresi senang dan haru bahagia menyelimuti mahasiswa kesmas dan bidan yang dinyatakan lulus. Sebelum membubarkan diri, seluruh mahasiswa melakukan pemotretan di Graha Bakti Respati. Maya Nugraha, mahasiswi prodi kesmas angkatan 2014 menumpahkan kebahagiaannya saat diwawancarai oleh reporter Persma Rekamrest.

“Kesannya gak nyangka bisa lulus. Dengan begitu banyak rintangan di dalam skripsi, bimbingan, nyari tanda tanga. Pas denger lulus, itu bener-bener gak nyangka. Pesannya untuk adik kelas, pertingkatkan pertemanan, pertemanan itu di uji. Pas lagi skripsi itu pertemanan di uji. Carilah teman yang baik”, ungkapnya.

(Persma Rekamrest).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa