Tidak Mengikuti Senam? Siap-Siap Setoran Hafalan Al-Qur'an

Kegiatan senam pagi yang diikuti seluruh mahasiswa, karyawan, dan dosen STIKes Respati setiap Jum'at pagi sebelum memulai kegiatan UKM dan perkuliahan. 

Rekamrest News - Tasikmalaya (20/4), kegiatan senam bersama yang biasa dilaksanakan setiap hari Jum'at pagi, kini diberlakukan sanksi yang tegas. Sanksi tersebut berupa hafalan ayat suci Al-Qur'an bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan senam di hari Jum'at pagi. Hal ini diberlakukan oleh BEM STIKes Respati karena banyaknya mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan senam meskipun diberlakukan absensi.

Tidak hanya diberlakukan sanksi untuk menertibkan mahasiswa yang mangkir dari kegiatan di hari kemahasiswaan, BEM STIKes Respati juga membuat jadwal instruktur senam setiap minggu yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa STIKes Respati, yang masing-masing mahasiswa dari setiap perwakilan prodi dan tingkatan akan digilir menjadi pemimpin senam setiap minggunya sesuai jadwal.

Millaty Hanifa, Ketua BEM STIKes Respati mengatakan, kegiatan senam pagi di hari kemahasiswaan merupakan kegiatan wajib sebelum melaksanakan kegiatan UKM dan perkuliahan. “Tetapi khusus mahasiswa, ada sanksi jika tidak mengikuti kegiatan senam pagi, yaitu berupa hafalan ayat suci Al-Qur'an” , katanya.

Salah seorang mahasiswi sedang membacakan hafalan ayat suci Al-Qur'an karena tidak mengikuti kegiatan senam di hari Jum'at sebelumnya. 

Millaty menambahkan, dipilihnya hafalan ayat suci Al-Qur'an menjadi sanksi bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan senam karena mengambil dari salah satu visi misi STIKes Respati, yaitu mencetak mahasiswa yang religius. “Program senam bersama ini sebenarnya sudah lama, tetapi untuk sanksi tepatnya bulan ini baru diberlakukannya. Sebelumnya kita belum memberlakukan sanksi karena ini sudah ditekankan bahwa senam itu wajib. Karena masih kurang mahasiswa yang mengikuti senam, akhirnya diberlakukan sanksi”, tambahnya.

Selain diberlakukannya sanksi, diberlakukan juga bagi setiap angkatan dan kelas untuk menjadi instruktur senam dengan penjadwalan instruktur senam. “Penjadwalan instruktur senam itu agar ada partisipasi dari seluruh mahasiswa, khususnya dari setiap kelasnya. Jadi, semua orang bisa merasakan bahwa kegiatan ini memang untuk kita semua”, kata Millaty.

“Semoga ketika di hari kemahasiswaan, mahasiswa tetap bisa aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Dengan adanya instruktur dan sanksi, semoga kegiatan ini bisa lebih ramai dan lebih hidup, bahkan terus ada sampai kapanpun”, harap Ketua BEM STIKes Respati, Millaty.

Lelis Masridah, S.IP, selaku kepala perpustakaan STIKes Respati memberikan tanggapan positif terhadap penjadwalan instruktur senam yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa. “Mudah-mudahan dengan instruktur yang dijadwalkan, gerakan senam pun semakin bervariasi”, ungkapnya.

Lelis juga berharap, dengan adanya sanksi setoran hafalan Al-Qur'an, mahasiswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan senam. “Tapi perlu dipikirkan juga hukuman untuk mahasiswa telat yang non muslim. Mungkin harus setor hafalan kitab sucinya juga”, pungkasnya.

(Persma Rekamrest)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa