Sajak Jejak Kartini


Kartini Tak Merintih

Aku terlahir karena kehendak Tuhan
Besar dan tumbuh karena takdir Tuhan
Tak bisa melawan karunia Tuhan
Tapi, Aku bisa melawan ketidakbenaran

Kehadiranku sangat penting di dunia
Mengurus perkerjaan rumah
Menjaga keluarga siang malam
Terkadang terjaga dan mengalah demi keluarga
Meski keringat dan air mata menetes tanpa sengaja

Perjuanganku tak kenal lelah,
Tak usah khawatirkan itu
Biarkan lelahku untuk dedikasiku
Sebagai wanita yang bermartabat
Untuk kesejahteraan umat

Meski beban terurai keluh kesah
Namun tak menimbulkan kesedihan kaumnya
Tak berperi, tak pernah merintih
Tak bersuara, hanya perbuatan nyata
Agar kaumnya bergerak membangun bangsa



Wanita

Ketika mendengar kata wanita
Banyak yang terlintas biasa
banyak definisinya
Bahkan seluruh huruf tak bisa mendefinisikannya

Dulu wanita begitu lemahnya
Tak tinggi derajatnya
Entah apa yang mereka kira
Sampai menginjak dengan seenaknya
Hati tak terima

Kartini maju memberantas itu semua
Hingga derajatnya kini sama
Hal layaknya manusia
Banyak perubahan terjadi
Terlihat indah dan tak basi

Dan kini
Bangsa pun semakin bervariasi
Dengan salah satu perannya Wanita



Perempuan Masa Kini

Perempuan masa kini,
Jemarinya lincah menganyam
Merajut yang koyak
Semangat kaumnya
Berdiri di atas dedikasinya tuk' negeri

Perempuan masa kini,
Penyambung lidah rakyat
Penglihatan dan pendengarannya
Sangat tajam perasa dari apapun
Lebih peka dari bunga putri malu

Perempuan masa kini,
Lentera kehidupan anak-anak bangsa
Tak kenal waktu tetap mengabdi
Demi terwujudnya mimpi anak negeri
Tanpa di pinta, ia pasti mengerti

Perempuan masa kini,
Bergelut tak jera dengan zaman
Meski waktu telah membuatnya senja
Berjalan menjapaki jalan asa
Menawarkan jasa yang sungguh berharga

Perempuan masa kini,
Sumber kehidupan buah hati
Tak kenal waktu terus mengayomi
Meski beranjak usia tetap menjaga
Demi mencapai rasa makmur dan kesuksesan
Baginya, ia hanya perlu pengakuan bukan direndahkan



Rintihan Kartini

Dulu banyak sekali yang mencaci kami
Merendahkan seolah Kamilah yang terendah
Menginjak seenaknya tanpa simpati
Memperlakukan kami layaknya binatang

Apakah kami hidup hanya untuk kewajiban?
Kami bertanya dimana hak kami?
Tak mampu bergumam sedikitpun apalagi menjerit keras
Hanya menunggu pertolongan

Merangkak mencari kebenaran
Dengan berbekal kepedihan
Dengan langkah terbata bata kami bangkit
Dengan jalan berkelok kelok kami mencoba berlari

Mencari apa yang menjadi hak kami
Memperjuangkan kemanusiaan kami
Jatuh mungkin hal biasa , sakit tak lagi berarti
Kami hanya ingin bebas

Tak sia sia
Cahaya illahi datang pada kami
Kami temukan apa yang jadi hak kami
Kami dapatkan apa yang kami cari

Tak sampai disitu
Kami bangun karya karya kecil nan indah
Kami buat diri kami seolah berlian
Kami perjuangkan kehidupan wanita bangsa

Ucap syukur tak pernah kami lupa
Rendah hati kepada sang maha kuasa
Yang indah sangat hukumnya
Mulialah derajat kami karenanya

Tak ada lagi caci apalagi maki
Hina kini berganti cinta
Injakan menjadi pujian
Dan binatang menjadi bintang

*)Saya Rosi, mengajak kepada seluruh wanita wanita bangsa untuk selalu berkarya



Jejak Srikandi

Terdengar suara genderang gandewa
Bumi bergetar ketika srikandi memacu kudanya melawan ketidakadilan
Laksana airlangga yang melesat menembus batas langit
Tak peduli dengan rintangan, ia tetap maju melangkah
Mengambil harkatnya sebagai wanita yang terhormat
Sangkurnya menembus barisan ketidakadilan
Laki-laki maupun perempuan berjalan bersamanya
Memenuhi panggilan keadilan di kurusetra
Jejaknya meninggalkan bekas tanda perjuangannya
Meski tulang remuk tak menjadi urusan berarti
Semua demi tegaknya keadilan martabatnya sebagai seorang perempuan.



(Sepilihan Sajak di Hari Kartini Karya Redaksi Mahasiswa, Persma Rekamrest)

Kami segenap jajaran Redaksi Pers Mahasiswa Rekamrest mengucapkan Selamat Hari Kartini! 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa