MPM dan BEM STIKes Respati : Saatnya Membuka Lembaran yang Baru

Foto bersama setelah prosesi Sertijab dan Pelantikan Pemimpin Umum MPM dan Presiden BEM & Wakil Presiden BEM baru periode 2018-2019 disaksikan seluruh perwakilan delegasi mahasiswa prodi kesehatan masyarakat dan kebidanan di rapat tertutup, Selasa (28/8).

Rekamrest News - Seminggu sudah perjalanan mahasiswa STIKes Respati bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pencarian seorang pemimpin kedua lembaga mahasiswa yang mengisi kursi tertinggi di Majelis Pemusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Kedua organisasi mahasiswa ini selalu diibaratkan sebagai miniatur pemerintahan karena secara tidak langsung politik bergelora didalamnya.

Ditinjau dari sejarah BEM, sebelum disebut dengan nomenklatur BEM, organisasi mahasiswa intrakampus di Indonesia dikenal sebagai Dewan Mahasiswa atau biasa disingkat Dema. Dema mulai dibentuk di universitas-universitas di Indonesia pada 1950-an. Kala itu, Dema menjadi wadah belajar berpolitik karena berfungsi sebagai student government.

Semangat untuk belajar berpolitik lebih mengemuka dibanding semangat untuk berpolitik praktis. Menurut Adi Surya Culla dalam Patah Tumbuh Hilang Berganti: Sketsa Pergolakan Mahasiswa dalam Politik dan Sejarah Indonesia (1908-1998) (1999), umumnya mahasiswa di era itu melihat dirinya sebagai the future man, calon pengisi pos-pos birokrasi pemerintahan Indonesia yang baru dibangun. Kegiatan-kegiatan mahasiswa kebanyakan diisi kegiatan seperti piknik, olahraga, jurnalistik, dan klub belajar (Tirto.id).

MPM dam BEM sebagai organisasi mahasiswa yang Independen, Idealis, dan kritis dalam menjalankan perannya sebagai wadah aspirasi mahasiswa yang akan diteruskan kepada petinggi Institusi dalam merancang dan membentuk aturan dan kebijakan Kampus. Sebagai aktivis mahasiswa yang perannya mengawal dan menelusuri isu-isu di kampusnya maupun yang terjadi lingkungannya, disini perannya sebagai fungsi utama lembaga mahasiswa yaitu penyalur aspirasi mahasiswa, pembela kepentingan mahasiswa (advokasi) dan forum koordinasi serta komunikasi di kedua belah pihak.

Bersama Institusi, MPM dan BEM duduk dan berjalan berdampingan menjalankan fungsi dan perannya dalam menjamin kesejahteraan mahasiswa dan berkontribusi dalam kemajuan mahasiswa dan STIKes Respati. Bak dua sisi mata uang, MPM dan BEM merupakan kedua bagian yang tak bisa dipisahkan. Keduanya memiliki value, punya nilai dikeduanya, karena gambar satu sisi mata uang dengan sisi mata yang lainnya akan memberikan nilai bila keduanya bersatu padu.

Adapun pemisahan lembaga mahasiswa dari sisi akdemik, eksistensinya tetap manjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, sehingga bukan pemisahan peran antara MPM dan BEM, tetapi menjadi wadah aspirasi mahasiswa berupa kritik dan masukan yang membangun. MPM menjadi lembaga kontrol terhadap suatu kegiatan atau program kerja yang dijalankan BEM. Sedangkan BEM sebelum bertindak mesti meminta pertimbangan kepada MPM agar tidak ada miss persepsi dalam mengeksekusi berbagai kegiatan atau program yang telah direncanakan, sehingga tidak ada ekses negatif yang akan menjadi masalah dikemudian hari. Sinergitas dan keharmonisan antara MPM dan BEM harus tetap terjaga.

Prosesi serah terima jabatan Pemimpin Umum MPM lama, Mirna Sofiani (kiri) kepada Pemimpin Umum MPM terpilih, Ario Wahid Sauma (kanan) yang disaksikan pemimpin STIKes Respati. 

Prosesi serah terima jabatan Presiden BEM lama, Iyang (mewakili Presiden BEM lama yang berhalangan hadir; kiri) kepada Presiden BEM terpilih, Robi Sundara (kanan) disaksikan pemimpin STIKes Respati.

Selasa kemarin (28/8) merupakan momen bersejarah bagi MPM dan BEM dimana hari itu menjadi puncak dari pesta demokrasi mahasiswa STIKes Respati setelah melewati Pemilihan Raya (Pemira) Online yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) pengurus lama ke pengurus baru MPM dan BEM dan Pelantikan Pemimpin Umum MPM dan BEM periode 2018-2019. Hasil perhitungan suara di Pemira kemarin, KPU menetapkan Ario Wahid Sauma sebagai Pemimpin Umum MPM dan Robi Sundara & Novie Rusliani sebagai Presiden BEM dan Wakil Presiden BEM yang akan menjabat setahun kedepan.

Pelantikan Pemimpin Umum MPM baru dengan pengambilan sumpah jabatan yang dipandu oleh Ketua STIKes Respati yang disaksikan seluruh peserta rapat. 

Acara final tersebut menjadi awal dalam membuka lembaran baru dalam sejarah pergerakan mahasiswa STIKes Respati yang bernaung di MPM dan BEM. Seperti di rapat KPU sebelumnya, prosesi Sertijab dan Pelantikan Pemimpin Umum MPM dan Presiden BEM&Wakil Presiden BEM dihadiri perwakilan delegasi mahasiswa dari prodi kesehatan masyarakat dan kebidanan, namun hari kemarin juga dihadiri langsung oleh Ketua STIKes Respati, Wakil Ketua 1 STIKes Respati, Wakil Ketua 2 STIKes Respati, Kaprodi S-1 Kesehatan Masyarakat, Kaprodi D3 Kebidanan, Kabag Akademik, Kabag Kemahasiswaan, pengurus lama MPM, dan pengurus lama BEM. Acara berlangsung dari pukul 13:30 hingga 15:00 wib. Pemimpin Umum MPM dan Presiden BEM & Wakil Presiden BEM baru dilantik langsung oleh Ketua STIKes Respati disaksikan seluruh hadirin di ruang rapat tertutup.

Pelantikan Presiden BEM dan Wakil Presiden BEM baru dengan pengambilan sumpah jabatan yang dipandu oleh Ketua STIKes Respati yang disaksikan seluruh peserta rapat. 

Ketua STIKes Respati, Dadan Yogaswara, S.KM, M.KM, mengatakan MPM dan BEM ini merupakan organisasi mahasiswa tertinggi yang berada di perguruan tinggi dan tidak terlepas dari naungan perguruan tinggi tersebut. Keberadaan MPM dan BEM sebagai pendukung terhadap pengelolaan institusi dan perkembangan STIKes Respati ke arah yang lebih baik.

“Lalu kemudian, mengenai kritik mahasiswa terhadap suatu keputusan dari Institusi, tentu ini pun bisa disalurkan lewat BEM bisa melalui MPM dengan duduk bersama. Tetapi apa yang harus disampaikan tentu kritis yang sifatnya konstruktif, kritik yang sifatnya membangun, bukan kritik yang bersifat deskrutif, yang sifatnya menjatuhkan maupun menjelek-jelekkan”, ucap Dadan.

Ketua STIKes Respati, Dadan Yogaswara, S.KM, M.KM memberikan opininya terkait Lembaga Tertinggi Mahasiswa saat diwawancarai Persma Rekamrest diruangannya. 

Sebagai Ketua STIKes Respati, dirinya tidak menginginkan MPM dan BEM ini menjadi penghambat tersalurkannya aspirasi dan bakat mahasiswa yang berujung pada kontra produktif yang semestinya harus menjadi jembatan aspirasi mahasiswa ke pimpinan lembaga.

“Keberhasilan MPM dan BEM itu sebetulnya bagaimana meningkatkan kemampuan atau kapasitas mahasiswa yang awalnya tidak mau menjadu mau, yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mampu menjadi mampu. Sehingga saat keluar dengan segala kemampuannya itu yang kita harapkan. MPM dam BEM punya peran, sekecil apapun peran MPM dan BEM berkontribusi tetap ada peran untuk kemajuan mahasiswa dan STIKes Respati”, tambahnya.

“Harapan MPM dan BEM inilah yang menjadi wadahnya, termasuk harapan saya kedepannya BEM mampu untuk merekrut mahasiswa-mahasiswa yang memiliki potensi dan bakat, yang itu bisa diwadahi dengan UKM dan memberikan ruang dinamika bagaimana mahasiswa untuk berekspresi, ruang dinamika bagaimana mahasiswa dapat menyalurkan bakatnya, potensinya, talentanya. Jadi harapannya cuma satu, MPM dan BEM ini duduk bersama kemudian terintegrasi menjadi satu kesatuan yang menjadi sebuah kekuatan dengan tidak mengabaikan aspirasi mahasiswa. Saya yakin mahasiswa itu adalah manusia -manusia yang cerdas, mahasiswa itu adalah manusia-manusia hebat”, tutupnya saat diwawancarai oleh Persma Rekamrest.

Usai prosesi Sertijab dan Pelantikan, Pemimpin Umum MPM yang baru, Ario Wahid Sauma, Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, mengutarakan proyeknya kedepan kepada Persma Rekamrest, dirinya bersama Presiden BEM akan merekrut dulu anggota secepatnya sebelum melaksanakan program kerja. Adapun BEM merekrut anggota yang akan menjadi pengurus baru BEM sebelum masa orientasi mahasiswa baru agar dapat menjadi panitia dalam penyelenggaraan masa orientasi mahasiswa.

“Nanti yang utama kita jalin kerjasama. MPM sebagai suatu wadah aspirasi seluruh mahasiswa STIKes Respati, baik itu keluhan, kritik, dan saran yang membangun. Untuk harapan kedepannya mahasiswa mendukung program kerja baik itu MPM dan BEM. MPM sendiri menyediakan program dimana program itu untuk aspirasi mahasiswa sendiri. Bila mahasiswa ada usulan buat program kedepannya bisa lewat MPM sebelum ke BEM”, kata Ario.

Presiden BEM terpilih, Robi Sundara berharap, visi dan misi yang dicanangkannya dapat terwujud dengan lancar dan baik tanpa ada kendala dan masalah saat menjalankan program kerjanya.

(Persma Rekamrest)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meriahnya Puncak Acara Dies Natalis STIKes Respati Tasikmalaya Ke-15 Dengan Gerak Jalan Sehat Yang Mengedukasi

Partograf Digital, Aplikasi Praktis Pemantau Persalinan Ala Dosen Prodi Kebidanan, STIKes Respati Tasikmalaya

Peringatan Hari Ibu Hingga Seminar Dosen Mahasiswa